Minggu, 06 Maret 2016

menentukan tahap-tahap alur

Menentukan Tahap-Tahap Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Alur dibagi menjadi lima tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Pemaparan atau Pengenalan.
      Pemaparan adalah tahap penulis mengenalkan tokoh-tokoh dan latar yang ada di dalam cerita. Masing-masing tokoh memiliki sifat yang unik dan berbeda. Perbedaan sifat tokoh-tokoh berperan penting di dalam cerita. Di tahap ini, penulis juga menjelaskan latar cerita. Latar terdiri atas latar tempat, waktu, suasana dan sosial.
  1. Pemunculan Masalah atau Konflik
          Pada tahap ini penulis mulai memunculkan masalah yang dihadapi tokoh-tokoh di dalam cerita. Pembaca mulai disiapkan untuk suatu konflik yang akan terjadi di bagian berikutnya. Konflik adalah benturan yang terjadi akibat pertemuan sifat tokoh-tokoh di dalam cerita. Di tahap pemaparan disebutkan bahwa setiap tokoh memiliki sifat yang unik dan berbeda. Perbedaan sifat ini dibutuhkan untuk menciptakan konflik..
  2. Klimaks
          Pada tahap ini, konflik mencapai puncaknya. Tahap klimaks adalah bagian yang paling menegangkan di dalam cerita. Tahap-tahap alur sebelumnya dibangun untuk mencapai tahap ini.
  3. Antiklimaks
          Pada tahap ini ketegangan menurun. Solusi atas masalah telah ditemukan.
  4. Penutup atau Akhir Cerita atau Penyelesaian
          Pada tahap ini, cerita diakhiri. Akhir cerita tidak selalu bahagia. Bisa jadi tokoh yang disukai pembaca justru menjalani akhir yang menyedihkan. Pada umumnya, penulis menjelaskan nasib tokoh-tokoh đidalam novel. Namun, adakalanya tidak. Akhir novel dibiarkan mengambang sehingga pembaca harus menebak-nebak atau megambil simpulan sendiri tentang nasib tokoh-tokohnya.

Perhatikan Contoh

Baca teks di bawah ini dan kenali tahap teks tersebut di dalam cerita!
Perahu kecil itu melaut. Siapa yang tahu, ke mana arahnya? Tak ada catatan, apakah para pendukung Ganryu di Pulau Hikojima mencoba membalas dendam. Manusia tak pernah meninggalkan rasa cinta dan benci selama hidupnya. Gelombang perasaan datang dan pergi, bersama seiring dengan waktu. Sepanjang hidup Musashi, ada saja orang-orang yang membenci kemenangannya dan mengecam tingkah lakunya pada hari itu. Dikatakan, ia bergegas pergi karena takut akan pembalasan. Ia bingung. Ia bahkan lalai memberikan pukulan untuk mengakhiri derita Kojiro.
Dunia ini selalu penuh dengan bunyi gelombang. Ikan-ikan kecil menyerahkan diri mereka kepada gelombang, menari, menyanyi, dan bermain, tapi siapa yang bisa mengenal hati laut tiga puluh meter di bawahnya? Siapa yang kenal akan kedalamannya? Tamat.
(dikutip dari novel Musashi karya Eiji Yoshikawa)
      Kutipan novel di atas adalah contoh bagian penyelesaian dengan akhir yang menggantung.
Sekarang, mintalah seorang teman untuk membacakan teks berikut dan tentukan di tahap mana di dalam cerita teks tersebut berada.
  • Ia dilahirkan di pedalaman Jawa Jimur, tepatnya di Desa Grunggung, sebuah desa di lereng Gunung Manukan. Hari-harinya dihabiskan dengan menyabit rumput dan memandikan sapi yang dititipkan orang-orang kaya kepada keluarganya.
  • Pertempuran berjalan sengit. Suara pedang bergerincing. Tubuh-tubuh tak bernyawa bergelimpangan. Bau anyir darah mengembang di angkasa. Debu mengepul di angkasa.
      Setelah memahami pengertian tentang tahap-tahap alur, kita bisa menilai bahwa kutipan cerita pertama berada di tahap pemaparan, sedang kutipan cerita kedua berada di tahap klimaks.
 
sumber:quipperschoolibujuwariah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar