Minggu, 06 Maret 2016

10 Cara Menghilangkan Rasa Cinta Pada Seseorang

10 Cara Menghilangkan Rasa Cinta Pada Seseorang

menghilangkan rasa cintaTidak aneh jika memiliki niat untuk menghilangkan rasa cinta pada seseorang, karena semua itu memiliki alasan untuk diwujudkan. Bisa saja karena terlalu menderita saat terus disakiti, ingin melupakan mantan, atau mengakhiri cinta bertepuk sebelah tangan. Bukan hanya karena alasan itu, tapi juga alasan tersendiri yang hanya bisa disimpan dalam hati agar tidak diketahui oleh orang lain. Intinya, menghilangkan rasa suka bahkan cinta yang mendalam pada seseorang demi kebaikan diri sendiri atau demi kebaikan Semua.

Ketakutan karena penderitaan dari Orang yang dicintai biasanya jadi alasan paling umum. Oleh karena itu, madjongke.com dengan senang hati memberikan cara untuk menghilangkan rasa cinta yang mendalam pada seseorang. Tapi sebelum itu, untuk memudahkan kenali dulu penyebab rasa cinta itu bisa ada.

Penyebab tumbuhnya rasa cinta

Penampilan
Penampilan adalah penyebab paling umum orang bisa jatuh cinta. Biasanya hal ini didasari karena nafsu. Untuk pembuktian, saat orang yang dianggap menarik dan telah membuat jatuh cinta tersebut berubah penampilan, maka rasa cinta itu bisa berkurang bahkan perlahan bisa hilang. Dan rata-rata awal tumbuhnya rasa cinta karena satu hal ini, yaitu penampilan. Sehingga semakin baik penampilan seseorang, bisa membuat rasa cinta itu semakin besar dan sulit untuk dihilangkan.

Sikap
Kedua jatuh cinta karena sikap. Sikap yang dimiliki begitu mengagumkan. Cinta karena hal ini biasanya jika kedekatan sudah cukup lama diantara keduanya. Atas dasar kagum tumbuhlah rasa cinta. Selama sikap itu ada maka cinta akan tetap bisa terjaga. Sayangnya meski cinta itu terjaga, belum tentu mendapatkan balasan yang sesuai.

Kebutuhan
Cinta karena kebutuhan maksudnya adalah apa yang dibutuhkan ada pada orang yang telah membuat jatuh cinta. Apa yang bisa dia berikan atau dia punya jarang bisa didapat dari orang lain. Kalaupun bisa dapat dari Orang lain sepertinya tidak begitu maksimal bahkan jauh dari cukup.

Kebersamaan
Kebersamaan bisa menjadi penyebab adanya rasa cinta. Apapun status awalnya jika kebersamaan itu sering terjadi maka rasa kehilangan akan ada jika keduanya terpisah. Cinta karena satu hal ini, rata-rata dialami oleh orang yang satu lokasi dalam aktivitas rutinan. Cinlok menjadi sebutan umum dalam keadaan ini.

Kenyamanan
Merasa nyaman saat ada didekatnya. Entah dia merasakan hal yang sama hanya pada satu orang atau biasa saja karena rasanya biasa pada semua orang, jika apapun yang ada dan dilakukan bisa memberikan kenyamanan, bisa membuat jatuh cinta.

Dari semua hal diatas, langsung saja menuju cara menghilangkan rasa cinta pada seseorang. Dari madjongke.com.

CARA MENGHILANGKAN RASA CINTA PADA SESEORANG

cara menghilangkan rasa cinta yang mendalamSukai orang lain
Menyukai orang yang memiliki satu nilai lebih dari orang yang dicintai saat ini. Awalnya memang sulit, tapi jika sudah terbiasa hal itu akan terasa mudah. Perlahan tapi pasti cinta kamu pada seseorang akan memudar. Akan tetapi, jangan mencari kesamaan. Temukan hal baru pada Orang lain. Dan yang pasti jangan membandingkan keduanya.

Kurangi komunikasi
Kurangi komunikasi dengan orang yang kamu cintai. Bahas saja yang perlu dibahas jika memang harus. Jangan terlalu banyak basa basi apalagi sekedar omong kosong. Dengan begini, Kamu akan terbiasa tanpa Dirinya secara perlahan. Semakin lama ikatan batin tidak akan terasa lagi.

Kurangi kebersamaan
Jarang bertemu bahkan jarang bersama, awalnya berat karena rasa kangen semakin besar. Tapi lama-lama akan terbiasa dan kamu bisa nyaman tanpa dirinya. Jika seandainya ada kesempatan untuk bersama, pikirkan hal buruk yang bisa buat Kamu tidak nyaman. Pikirkan jangka panjang jangan hanya menuruti perasaan sesaat.

Sibukkan diri
Sibukkan diri dengan aktivitas menyenangkan. Asal tidak merusak diri, teruslah menyibukkan diri dalam hal yang positif. Yang terpenting hal itu bisa memberikan kesenangan bagi diri kamu dan bisa mengalihkan pikiranmu dari dirinya.

Jadilah orang yang disukai
Saat kamu banyak disukai oleh Orang, kamu akan merasa senang dan lebih suka pergi tanpa ada orang yang kamu cintai, awalnya bisa mengalihkan tapi lama-lama bisa menghilangkan rasa cinta. Dan untuk itu caranya sudah ada di blog madjongke.com ini.

Lihat keburukannya
Memang terkesan buruk tapi itulah caranya. Lihat keburukan juga kekurangannya. Terus cari keburukan dirinya dan lupakan perjalanan romantis dalam kehidupan cinta dengan dia. Lupakan juga kelebihan juga kebaikan yang pernah dia lakukan. Kesalahan kecil segera anggap sebagai kesalahan besar. Tidak ada ampun untuk setiap kesalahan apapun. Kejam, tapi bisa dicoba.

Tentukan yang kamu butuhkan
Apa yang kamu butuhkan dari orang yang kamu cintai. Perhatian, materi, atau tindakan cinta. Jika sudah didapatkan jangan berpikir tentang hal lain. Jangan terlalu mendalami rasa cinta. Dan seandainya kamu sudah tidak dapat dengan apa yang kamu butuhkan, tentu saja sudah tidak ada lagi pentingnya rasa cinta. Lupakan rasa cinta itu dengan cara yang sudah madjongke.com berikan diatas juga pada artikel lainnya.

Fokus pada tujuan awal
Tentu saja fokus pada tujuan awal sebelum kenal atau mudahnya sebelum jatuh cinta padanya. Kamu harus melanjutkan tujuan Kamu yang tidak ada hubungannya dengan Dia. Ingat, masa depan itu lebih penting daripada memikirkan Dia yang seharusnya tidak Kamu cintai.

Jangan takut dengan resiko
Jangan takut dengan resiko karena tindakanmu yang menunjukkan ingin menghilangkan rasa cinta terhadap Dirinya. Ini sangat perlu karena kebanyakan Orang ingin menghilangkan rasa cinta tapi selama proses itu masih ada rasa takut kehilangan Orang yang dicintai tersebut. Jika memang ingin hilang jangan takut melakukan penolakan, membuang kesempatan untuk bersama Dia, dsb. Intinya, jangan takut kehilangan Dia saat rasa cinta itu masih ada.

Buatlah peluang untuk dapat yang lebih baik semakin besar
Maksudnya adalah mencari cara agar bisa dapat Orang yang lebih baik dari Dia. Caranya sudah ada di blog madjongke.com ini. Salah satu caranya adalah dengan terus memperbaiki diri agar bisa diinginkan oleh kalangan Orang yang lebih baik dari Dia. Yang paling penting jangan selalu melihat hasil tertinggi tapi nikmati setiap perubahan baik yang ada secara bertahap dalam perubahan Kamu, itu pasti ada.

Penyebab tumbuhnya rasa cinta

Penyebab tumbuhnya rasa cinta

Penampilan
Penampilan adalah penyebab paling umum orang bisa jatuh cinta. Biasanya hal ini didasari karena nafsu. Untuk pembuktian, saat orang yang dianggap menarik dan telah membuat jatuh cinta tersebut berubah penampilan, maka rasa cinta itu bisa berkurang bahkan perlahan bisa hilang. Dan rata-rata awal tumbuhnya rasa cinta karena satu hal ini, yaitu penampilan. Sehingga semakin baik penampilan seseorang, bisa membuat rasa cinta itu semakin besar dan sulit untuk dihilangkan.

Sikap
Kedua jatuh cinta karena sikap. Sikap yang dimiliki begitu mengagumkan. Cinta karena hal ini biasanya jika kedekatan sudah cukup lama diantara keduanya. Atas dasar kagum tumbuhlah rasa cinta. Selama sikap itu ada maka cinta akan tetap bisa terjaga. Sayangnya meski cinta itu terjaga, belum tentu mendapatkan balasan yang sesuai.

Kebutuhan
Cinta karena kebutuhan maksudnya adalah apa yang dibutuhkan ada pada orang yang telah membuat jatuh cinta. Apa yang bisa dia berikan atau dia punya jarang bisa didapat dari orang lain. Kalaupun bisa dapat dari Orang lain sepertinya tidak begitu maksimal bahkan jauh dari cukup.

Kebersamaan
Kebersamaan bisa menjadi penyebab adanya rasa cinta. Apapun status awalnya jika kebersamaan itu sering terjadi maka rasa kehilangan akan ada jika keduanya terpisah. Cinta karena satu hal ini, rata-rata dialami oleh orang yang satu lokasi dalam aktivitas rutinan. Cinlok menjadi sebutan umum dalam keadaan ini.

Kenyamanan
Merasa nyaman saat ada didekatnya. Entah dia merasakan hal yang sama hanya pada satu orang atau biasa saja karena rasanya biasa pada semua orang, jika apapun yang ada dan dilakukan bisa memberikan kenyamanan, bisa membuat jatuh cinta.

Dari semua hal diatas, langsung saja menuju cara menghilangkan rasa cinta pada seseorang. Dari madjongke.com.

HIV/AIDS itu Bisa Disembuhkan atau Tidak??

Beberapa jam ini HIV/AIDS banyak dibicarakan orang. Terlebih setelah adanya berita bahwa maho-maho (kaum homoseksual) internasional akan datang ke Indonesia untuk membuat festival filmnya. Salah seorang kawan saya, Sarah, meminta saya untuk menuliskan pandangan saya tentang HIV/AIDS tersebut. Apakah HIV/AIDS bisa disembuhkan atau tidak? Berikut pandangan saya tentang HIV/AIDS.
Oh iya, pada sudah tau belum HIV/AIDS itu apa?
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Sumber : Wikipedia
Nah itu kata Wikipedia. Secara pengertiannya sudah jelas kan? Tapi sekarang kita nggak akan bahas secara yang sudah banyak dijelaskan itu, tapi kita bahas dari sisi lainnya.
Dari mana asalnya HIV??
Kata para ilmuwan sih HIV aslinya berasal dari penyakit yang awalnya terdapat di Benua Afrika di daerah Sub-Sahara. Tapi kok anehnya bisa menyebar secara cepat ke Negara-negara yang jauh banget dari Afrika Sub-Sahara tersebut ya?? Ada apakah gerangan??
Daerah Sub-Sahara di Afrika
Sifat Virus dan Bakteri
Secara ilmu dimensi, kita ini kan hidup di Dimensi ke-3. Sementara Virus hidup di dimensi yang lebih rendah daripada manusia (Dimensi  ke-2). Dalam ilmu Fisika Islam telah dijelaskan bahwa sifat makhluk yang berdimensi lebih tinggi dapat ikut campur tangan dalam dimensi makhluk yang berdimensi lebih rendah, akan tetapi sebaliknya, makhluk yang berdimensi lebih rendah tidak bisa campur tangan dalam dimensi di atas mereka.
Bentuk Virus HIV
Jika kita mengambil teori campur tangan dimensi tersebut, maka kita akan dapat menemukan bahwa Virus dan Bakteri yang ada di dimensi ke-2 dapat direkayasa oleh manusia yang hidup di dimensi ke-3. Sederhananya, manusia dapat menjadikan virus atau bakteri itu menjadi lebih jinak atau lebih ganas daripada sebelumnya.
Namun Virus dan Bakteri pun sejatinya adalah makhluk Allah yang memiliki kehendak sendiri. Mereka juga dapat berpikir lho! Seperti penelitian makhluk ber-sel satu yang diadakan di Jepang oleh Prof. Kazuo Murakami. Makhluk ber-sel satu pemakan glukosa yang pada awalnya menolak memakan laktosa ternyata dapat berpikir sejenak kemudian beradaptasi untuk memakan laktosa tersebut.
Berdasarkan penelitian tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa virus yang dijinakkan sekalipun dapat berubah kembali menjadi ganas, karena itulah sifat dasarnya. Istilahnya sederhananya adalah setiap makhluk pasti mempunyai insting asli mereka.
Ini juga membuktikan bahwa vaksinasi pada manusia tidak dapat mencegah manusia mengalami penyakit tersebut, tetapi malah akan berdampak membahayakan. Manusia yang tadinya tidak tertular virus atau bakteri tersebut, setelah divaksin jadi memiliki. Parahnya lagi, vaksinasi yang mengandung berbagai zat seperti formaldelhida (formalin), mercury, dll. juga merusak sistem imunitas manusia. Sudah jatuh tertimpa tangga pula! :(
Selengkapnya tentang Bahaya Vaksinasi bisa dibaca di artikel saya yang lain.
Penyakit Menular, sebuah senjata buatan yang ampuh
Bukan rahasia lagi kalau wabah penyakit adalah salah satu senjata ampuh untuk menjajah, menyerang, atau sekadar untuk campur tangan dalam masalah dalam negeri Negara lain.
Kita sudah banyak dengar dari Dr. Siti Fadilah Supari tentang campur tangan US NAVY (Angkatan Laut Amerika Serikat) dalam penelitian berbagai penyakit di Indonesia. Uniknya, setelah mereka datang bukannya berbagai penyakit hilang malah bertambah banyak penyakit yang aneh-aneh. Berbagai penyakit yang dulu mudah disembuhkan kini juga semakin bertambah ganas sifatnya.
Sejarah penggunaan wabah penyakit dalam peperangan dan penjajahan sudah berlangsung berabad-abad lamanya. Bangsa-bangsa Eropa yang beberapa abad lalu terpuruk, kemudian bangkit dan sibuk berkompetisi mencari daerah jajahan dan koloni baru setelah menemukan peta dunia yang dibuat oleh para penjelajah Muslim.
Penjajah Eropa berusaha menaklukkan penduduk lokal
Untuk memperbanyak daerah jajahan dan koloni, mereka menghalalkan segala cara. Mulai dari merampas paksa hak-hak penduduk lokal, membantai mereka dengan amunisi mereka yang canggih, hingga menyebarkan wabah penyakit buatan yang kelak akan bekerja mematikan penduduk asli dengan sendirinya. Mereka akan berkata, “Kami memiliki obatnya.” Dan akhirnya pemimpin penduduk asli pun harus rela menyerahkan penguasaan wilayahnya kepada orang asing tersebut.
Kalau kalian pernah nonton film-film sejarah Thailand, seperti Sri Suriyothai, dsb. Maka kita akan melihat bertapa liciknya Portugis berada dalam kedua belah pihak yang bertikai. Mereka menyuplai berbagai amunisi seperti meriam terbaru kepada kedua belah pihak yang bertikai, namun secara diam-diam mereka juga menyebarkan wabah cacar di Thailand. Semuanya hanya demi sebuah wilayah kaya sumber daya yang kelak akan mereka kuasai.
VOC di Indonesia
Kalau di Indonesia, penjajah kita yang paling terkenal adalah Kompeni (VOC), yang sejatinya adalah sebuah perusahaan dagang milik para Zionist di Eropa. Merekalah yang awalnya bertanggung jawab atas wabah-wabah penyakit baru yang terjadi di Indonesia.
Setelah membaca penjelasan saya yang panjang lebar di atas, sekarang kita tau bagaimana HIV/AIDS dapat menyebar cepat ke negara-negara yang tidak memiliki wabah tersebut. Bahkan ada lho agen-agen intelejen yang memang sengaja ditugaskan untuk menyebarkannya. Mereka memiliki penyakit tersebut dalam tubuhnya, kemudian menyebarkannya di daerah sasaran.
Budaya Hedonisme sebagai salah satu cara menyebarkan HIV
Untuk memperlancar usaha mereka, dibuatlah moral penduduk daerah sasaran rusak dengan berbagai metode. Beberapa di antaranya adalah penyebaran budaya Hedonisme, teori-teori kebebasan dan kesetaraan gender, serta pornografi. Dengan begitu hasrat berahi penduduk setempat akan semakin tinggi, orang-orang akan menganggap sesuatu yang tabu menjadi umum, dan menyebarlah seks bebas yang dapat memperlancar penyebaran HIV/AIDS.
Jadi HIV/AIDS itu Bisa Disembuhkan atau Tidak??
Bisa nggak ya?? Menurut kalian bisa nggak?
Kalau para ilmuwan sekarang sih bilangnya belum bisa.
Tapi bagaimana menurut Allah dan para Rasul-Nya??
Dari Abu Hurairah diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan utk penyakit itu obatnya.”
Dari Jabir diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap penyakit ada obatnya. Maka bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Nah, sudah jelas kan bahwa semua penyakit pasti ada obatnya. Sebetulnya penyakit-penyakit rekayasa itupun dibuat bukan tanpa obat, mereka pasti sudah memegang obatnya. Sangat berisiko bagi mereka jika tidak membuat obatnya, untuk preventif apabila kelak mereka juga terkena.
Dalam hal ini termasuk juga penyakit AIDS yang ditimbulkan oleh HIV. Sebenarnya kerusakan imunitas yang terjadi bukan karena virus tersebut, namun juga karena faktor lainnya. Salah satu contohnya adalah dari zat-zat berbahaya dalam vaksin yang telah saya sebutkan di atas. Selain itu juga dari zat-zat berbahaya dari makanan olahan pabrik atau yang menggunakan zat kimiawi buatan.
Ada pula faktor kerusakan genetik yang dialami ternak, seperti kanibalisasi (contoh sapi diberi makan tulang sapi yang dihancurkan). Kanibalisasi tersebut akan sangat berbahaya dan menyebabkan penyakit berbahaya pada ternak, dan tentunya berdampak sangat buruk bagi manusia yang mengonsumsinya.
Dari Abdullah bin Mas‘ud diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.”
Allah memberikan penyakit juga sebagai ujian kepada manusia agar mau bertaubat kepada Allah lho! Apabila manusia itu sadar dan mau bertaubat, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menyembuhkan penyakitnya.
Dari Aisyah RA diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya habbah sauda` ini merupakan obat dari semua penyakit, kecuali dari penyakit as-samu”. Aku (Aisyah) bertanya: “Apakah as-samu itu?” Beliau menjawab: “Kematian.”
Habatusauda (Nigela Sativa)
Dari hadits di atas, Habatusauda atau Jinten Hitam (Nigela Sativa) dapat digunakan sebagai obat dari segala macam penyakit. Sayangnya belum ada penelitian lebih lanjut tentang Habatusauda oleh para ilmuwan dan pakar kesehatan. Padahal telah banyak bukti-bukti kesembuhan dengan menggunakan Habatusauda. Saya berharap nantinya akan ada ilmuwan yang akan membuat penelitian tentang Habatusauda dan produk turunannya.
Selain Habatusauda, Allah juga merekomendasikan Madu sebagai obat segala macam penyakit. Seperti dituliskan dalam Qur’an surah An-Nahl (16) ayat 69 :
“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.”
Nah, kalau sudah minum obat, tinggal berpasrah diri kepada Allah sambil berdoa dan banyak memohon ampunan. Seperti yang dikatakan oleh Nabi Ibrahim dalam Qur’an surah Asy Syu’araa’ (26) ayat 80 :
“dan apabila aku  sakit, Dialah (Allah) Yang menyembuhkan aku,”
Oh iya satu lagi. Tadi sewaktu saya baca-baca Qur’an tentang penyakit, ada pelajaran berharga yang saya dapatkan dari Allah. Yaitu bahwa 90% ayat tentang penyakit semuanya mengacu pada penyakit hati (psikologis). Ini sangat singkron dengan apa yang dikatakan oleh Kang Lesie dari ITB Bandung, bahwa 90% penyakit pada dasarnya bermula dari psikologis manusia.
Untuk itu saran dari saya, sebaiknya mari kita menjaga hati kita dari berbagai penyakit hati (psikologis) seperti prasangka buruk, iri, dengki, dongkol, jengkel, sombong, dll. Dengan menjaga hati ini tetap bersih, insya Allah kita terhindar dari berbagai macam penyakit. Jangan lupa hidup sehat dan makan makanan alami yang bergizi juga ya! :D
Seperti yang Aa Gym bilang : “Jagalah hati, jangan kau kotori. Jagalah hati, lentera hidup ini.”
Kalau hatinya kotor, padam deh lenteranya (ruhnya). Hehehe… :lol:
BTW, kalau masih ada yang nanya jawabanya bisa atau nggak, artinya dia nggak baca sampai selesai.. -_-! Padahal sudah ada jawabannya di atas. Tapi ingat lho, penyakit-penyakit mematikan seperti ini walau bisa disembuhkan namun kita belum mengetahui obatnya. Hanya mereka yang merekayasa penyakit tersebut yang memegang obatnya.
Penyakit ini juga nggak bisa dicegah lewat kondom, karena itulah jauhi zina karena Allah amat melarangnya. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati?
Semoga tulisan ini dapat menjadi nasehat bagi kita semua, terutama sekali bagi penulis. :)

Kualitas Hidup Remaja dengan Kondisi Penyakit Kronis

Kualitas Hidup Remaja dengan Kondisi Penyakit Kronis


Tujuan:
  1. Memahami beberapa penyebab yang mempengaruhi kualitas hidup remaja.
  2. Memahami dampak dari penyakit kronis terhadap kualitas hidup remaja.
  3. Memahami penatalaksanaan remaja dengan kondisi kronis yang berpengaruh pada kualitas hidup remaja.

Masa remaja/adolesen adalah suatu bagian dari proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda. Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dalam aspek fisik, emosi, kognitif, dan sosial.

Masa ini merupakan masa yang kritis, yaitu saat untuk berjuang melepaskan ketergantungan kepada orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Keberhasilan remaja melalui masa transisi ini dipengaruhi baik oleh faktor biologis maupun lingkungan (keluarga, teman sebaya, dan masyarakat). Faktor biologis yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang remaja adalah penyakit kronis. Kondisi penyakit kronis dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional pada remaja. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penurunan terhadap kualitas hidup remaja.

Dengan kemajuan teknologi kedokteran dalam beberapa dekade terakhir, prevalens remaja dengan penyakit kronis meningkat dramatis. Banyak anak dengan kondisi penyakit kronis misalnya penyakit jantung bawaan, asma, gagal ginjal dapat bertahan hidup dan mencapai masa remaja. Prevalensi penyakit kronis pada remaja sulit ditentukan karena kurangnya data yang berkualitas yang memfokuskan terhadap masalah kelompok umur ini, serta perbedaan definisi dan metodologi yang digunakan.

Untuk mendapatkan tumbuh kembang anak yang optimal dengan kondisi kesehatan kronis dapat terjadi gangguan dalam tumbuh kembangnya. Mereka dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik, kognitif, komunikasi, motorik, adaptif, atau sosialisasi dibandingkan dengan anak yang normal termasuk didalamnya timbulnya perilaku risiko tinggi yang khas pada remaja seperti emosi yang meledak-ledak, sikap menentang, cenderung nekat, dan drug abuse.

Gangguan yang terjadi dapat dari yang ringan sampai berat, dari yang sementara sampai yang permanen. Gangguan tumbuh kembang terjadi akibat dari gejala atau kelainan yang menetap, pengobatan yang lama, keterbatasan aktifitas atau mobilitas, atau keterbatasan terhadap kegiatan di sekolah, rekreasi, bermain, aktifitas keluarga atau dalam pekerjaan.6 Penanganan optimal remaja dengan penyakit kronis tidak hanya terbatas pada masalah medis, tetapi harus memperhatikan faktor perkembangan, psikososial, dan keluarga. Penyakit kronis berdampak terhadap perkembangan remaja yang menimbulkan berbagai masalah dan menurunkan kualitas hidupnya. Tenaga medis berperan membantu remaja tersebut mengatasi permasalahan penyakitnya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal.

Kualitas Hidup Remaja


Kualitas hidup remaja memiliki definisi yang berbeda pada setiap periode. Kualitas hidup ini bergantung pada keadaan emosi tiap individu, keadaan sosial, dan fisik tiap individu termasuk kemampuannya untuk melakukan kegiatan dalam kehidupan.

Kualitas hidup pada keadaan sakit didefinisikan oleh World Health Organization(WHO) adalah suatu keadaan tercukupinya keadaan fisik, mental dan sosial.

Konvensi Hak Anak tahun 1989 telah menekankan bahwa setiap anak memiliki hak untuk tercukupinya keadaan fisik, mental, spiritual, moral, dan perkembangan sosial. Setiap anak memiliki hak untuk menyatakan pendapat secara bebas, dan pendapatnya tersebut diperhitungkan, serta berada di lingkungan keluarga yang memiliki kasih sayang dan memberikan perlindungan.
Remaja berbeda dengan dewasa dalam pandangannya terhadap kualitas hidup. Orang dewasa menilai kemampuannya dari keadaannya yang mandiri dalam kehidupan, sedangkan remaja lebih mementingkan tercapainya fungsi tugas dasar kehidupan. Remaja lebih senang memiliki banyak teman, berkencan, pergi ke pesta dan pencapaiannya pada tugas perkembangan lain yang penting untuk pertumbuhan emosi dan fisik.

Menurut American Academy of Pediatrics(1993), kondisi kesehatan kronis adalah penyakit atau cacat yang diderita dalam waktu lama dan memerlukan perhatian dalam bidang kesehatan dan perawatan khusus dibandingkan dengan anak normal seusianya, baik dalam perawatan di rumah sakit, maupun perawatan kesehatan di rumah.

Stein dkk mengembangkan suatu pendekatan non kategori untuk menentukan kondisi penyakit kronis yang terdiri dari 3 konsep yang harus terpenuhi:
  1. Kelainan yang merupakan penyakit biologis, psikososial, atau kognitif.
  2. Durasi penyakit > 12 bulan.
  3. Konsekuensi dari kelainan tersebut menyebabkan:
  • Keterbatasan fungsional dibandingkan kelompok sehat yang seumur.
  • Bergantung pada jenis pelayanan yang dibutuhkan misalnya medikasi atau pengobatan, diet khusus, teknologi medis, alat bantu, atau bantuan personal.

Membutuhkan perawatan medis atau sejenisnya, misalnya pelayanan psikologis atau pendidikan lebih dari yang biasa seusianya.

Epidemiologi


Prevalens penyakit kronis pada remaja sulit ditentukan karena kurangnya data yang berkualitas yang memfokuskan terhadap masalah kelompok umur ini, serta perbedaan definisi dan metodologi yang digunakan. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Stein dan Silver, diperkirakan terdapat 10,3 juta (14.8%) anak anak usia 0-17 tahun mengalami kondisi penyakit kronis yang diambil dari data National Health Interview Survey Disability Supplement for Children tahun 1994.

Etiologi


Secara garis besar penyebab kondisi kesehatan kronis adalah sebagai berikut: 6
  1. Genetik: antara lain adalah diabetes melitus tipe 1, thalasemia, sindroma down, fenilketonurea, sindroma fragil, dan sebagainya.
  2. Penyakit infeksi sekuele dari ensefalitis, polio, jantung rematik, HIV/AIDS, CMV, Toxoplasma dan sebagainya.
  3. Lingkungan: Keracunan logam berat
  4. Nutrisi: Defisiensi nutrisi / KEP, vitamin A, Iodium, dan sebagainya
  5. Cedera: akibat kecelakaan, kekerasan dll.
  6. Penyebab lain.
Banyak kondisi kesehatan kronis yang tidak diketahui sebabnya, misal: kanker, autisme, ADHD, cacat bawaan genetik. Penyakit alergi juga sering menyebabkan kondisi kesehatan kronis seperti asma, eksema, dan lain lain.

Dampak penyakit kronis

Dampak penyakit kronis bergantung oleh pandangan anak terhadap organ tubuhnya, penyakitnya, pengobatan yang diterimanya, dan pandangan terhadap kematian. Dampak jangka panjang kondisi kesehatan kronis dapat mengenai penderita maupun keluarganya. Dampak pada anak tercermin pada perkembangan psikososialnya, keterlibatannya dengan teman sebaya serta prestasi di sekolah. Sedangkan dampak terhadap keluarganya, antara lain terhadap status psikososial orang tua, aktifitas dan status ekonomi keluarga serta peran keluarga di masyarakat.

1. Dampak pada pertumbuhan dan pubertas


Masa remaja awal merupakan periode dimana terjadi pertumbuhan fisik dan perkembangan pubertas yang pesat, sedangkan pada masa remaja tengah dan akhir lebih dominan terjadi perkembangan kognitif dan psikososial. Pubertas dan adolescent growth spurt menyebabkan berbagai perubahan metabolik pada tubuh remaja dengan penyakit kronis. Sebagai contoh meningkatnya kadar hormon pertumbuhan pada masa remaja menyebabkan peningkatan resistensi insulin yang dapat remaja cenderung menimbulkan rasa ingin lepas ketergantungan dari orangtua dan ingin mencoba berbagai hal baru. Hal ini dapat menyebabkan kepatuhan berobat berkurang sehingga terjadi eksaserbasi penyakit kronis, misalnya asma atau gagal ginjal kronis. Penyakit kronis seperti kelainan jantung kongenital sering menimbulkan gangguan pertumbuhan misalnya perawakan pendek dan gagal tumbuh. Penyakit sickle cell seperti thallassemia selain menyebabkan gagal tumbuh, juga menyebabkan pubertas terlambat.

2. Penampilan (body image)

Remaja sangat sadar dengan penampilannya. Pubertas terlambat atau kecacatan yang tampak akan mengakibatkan rendah diri. Bentuk fisik yang berbeda dibandingkan dengan remaja sehat juga sering menimbulkan kecemasan dan depresi, karena remaja sangat memperhatikan penampilan fisik. Kondisi kronis yang mengharuskan menggunakan alat bantu misalnya alat bantu dengar, kursi roda, dan lainnya menyebabkan perasaan minder sehingga mereka cenderung menarik diri. Penampilan yang tidak normal, dapat mengakibatkan:

    * Rendah diri
    * Menyendiri dari kelompoknya
    * Sering absen dari sekolah dan aktifitas lainnya
    * Meningkatnya kekhawatiran terhadap fungsi seksual
    * Gangguan makan
    * Depresi, pemarah, atau keduanya

3. Perkembangan Sosial dan Emosi


Dikatakan bahwa walaupun anak dengan kondisi kronis perkembangan psikososialnya lebih rendah daripada anak yang normal, tetapi kondisi anak bukan faktor utama dalam mempengaruhi perkembangan emosinya. Kedekatan keluarga sangat penting dalam perkembangan emosi anak. Bila dibandingkan dengan remaja normal, maka banyak masalah psikososial yang dihadapi remaja dengan kondisi kesehatan kronis. Penderita dengan masalah psikologi harus dievaluasi dan dipantau, dengan melibatkan tenaga profesional dalam kesehatan mental, seperti psikiater dan psikolog.

4. Kemandirian (Independence-Dependence)

Dalam penatalaksanaan medis, seringkali remaja dengan kondisi kronis dipengaruhi oleh perkembangannya dalam proses kemandiriannya yaitu pada remaja awal dan menengah. Pada anak dengan kondisi kronis sangat bergantung pada orangtuanya atau lainnya, termasuk dokternya; dalam perkembangannya remaja ini dapat menjadi penurut dan kekanak-

5. Pendidikan

Masalah yang sering dihadapi anak dengan kondisi kesehatan kronis, adalah sering tidak masuk sekolah, kesulitan berpindah dari kelas satu ke kelas lainnya, berkurangnya fungsi kognitif karena obat-obatan, meningkatnya risiko kumat karena minum obat yang tidak teratur. Ditambah lagi guru yang tidak mengerti tentang kondisi kesehatan kronis, dan kurangnya pengetahuan dari guru terhadap cara mendidik anak-anak tersebut. Selain itu kurangnya komunikasi antara dokter, perawat dan guru dalam rencana pendidikan setiap anak. Juga komunikasi yang rendah antara orang tua dengan guru tentang kondisi anak dan kegiatannya di sekolah, kurangnya komunikasi ini sebanding dengan rendahnya pendidikan dan penghasilan orangtua.

Keharusan kontrol secara teratur dan terkadang menjalani perawatan di rumah sakit menyebabkan mereka sering tidak masuk sekolah dan tertinggal pelajaran dibandingkan teman sekelasnya. Dengan demikian remaja dengan kondisi penyakit kronis mendapat kesulitan untuk menyelesaikan sekolah dan mengejar semua ketinggalan. Apabila tidak menyelesaikan sekolah maka mereka akan sulit mencari pekerjaan yang layak. Hal ini berdampak terhadap aspek ekonomi karena mereka akan bergantung dari segi finansial.

6. Kelompok Sebaya (Peer group)

Beberapa area psikososial spesifik, misalnya lepas ketergantungan dari orangtua, hubungan dengan keluarga, dan hubungan dengan teman sebaya merupakan masalah yang harus dihadapi remaja dengan penyakit kronis. Remaja dengan kondisi kronis aktifitasnya sering terhambat akibat dari faktor fisik, mental, atau masalah sensoris, hal ini disebabkan oleh kondisi yang terkait dengan penyakitnya seperti lelah, sering ke dokter, atau sering dirawat di rumah sakit. Anak dengan kondisi kronis sering dijauhi teman sebayanya, atau khayalannya sendiri bahwa teman-temannya tidak mau bergaul dengannya. Mereka seringkali merasa terasing dan ditolak dari lingkungannya sehingga menarik diri dari lingkungan.

7. Pekerjaan

Dibanding dengan remaja yang tidak mengalami penyakit kronis, kelompok remaja dengan kondisi kronis ini kelak pada saat dewasa lebih sedikit yang mendapat pekerjaan tetap dan berkarier. Demikian pula akan berdampak pada penghasilannya, mereka pada umumnya penghasilannya lebih rendah. Oleh karena itu diperlukan kerjasama yang erat antara pendidikan khusus, dengan pelayanan rehabilitasi ketenagakerjaan, dan lembaga penyaluran tenaga kerja, agar kelak mudah mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.

8. Perilaku yang berisiko

Perilaku yang berisiko, terutama dalam bidang seksualitas dan obat-obat terlarang, sering terjadi pada remaja. Bila disertai dengan kondisi kronis, maka perilaku ini dapat lebih sering. Pada remaja dengan kondisi kronis, risiko kesehatan terhadap aktifitas seksual akan meningkat yang disebabkan oleh penyakitnya sendiri, obat-obat yang digunakan, atau oleh karena adaptasi yang salah terhadap respon emosi dari kondisinya. Penggunaan obat-obat terlarang pada remaja dengan kondisi kronis dapat memberikan kontribusi bermakna pada morbiditas dan mortalitas.

9. Terhadap Keluarga

Kondisi penyakit kronis menyebabkan remaja sangat bergantung kepada orangtua dan keluarganya. Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk merawat remaja dengan penyakit kronis lebih banyak sehingga seringkali menimbulkan masalah ekonomi. Orangtua menjadi merasa bersalah, frustasi, cemas dan depresi terhadap penyakit yang diderita anaknya. Bagi anak atau anggota keluarga yang lain, waktu kebersamaan dengan orangtua akan berkurang.
Beberapa contoh kasus kondisi penyakit kronis pada remaja yang membuat cemas anak dan keluarga
  1. Seorang anak remaja perempuan dengan kelainan prolaps katup mitral telah menjalani operasi penggantian katup. Penderita kemudian menjalani pengobatan selanjutnya dengan mengkonsumsi warfarin. Pada saat penderita mengalami pubertas dan mengalami menstruasi, timbul masalah baru karena setiap mengalami menstruasi, penderita mengalami perdarahan yang banyak, yang disebabkan oleh penggunaan warfarin tersebut. Hal ini menimbulkan kecemasan baik pada penderita maupun orang tua.
  2. Seorang anak perempuan dengan Sindrom Down saat ini telah menginjak usia remaja. Kemudian timbul kekhawatiran pada orang tua mengenai kemungkinan anaknya akan mengalami menstruasi dalam waktu dekat. Dengan keadaannya tersebut maka tidak memungkinkan anaknya tersebut dapat menghadapi keadaan menstruasi, seperti mengganti pembalut dan sebagainya. Sehingga orang tua meminta dokter untuk memberikan obat penghenti menstruasi sampai keadaan anak siap.
  3. Seorang anak perempuan dengan Sindrom Down telah memasuki masa pubertas. Pada masa ini timbul rasa menyukai teman lain jenis, namun lama-kelamaan rasa menyukai teman lain jenis ini menjadi berlebihan dan anak ini menjadi tampak selalu mengejar remaja lelaki yang terlihat olehnya. Hal ini menimbulkan kecemasan pada orang tua.
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan yang optimal pada remaja dengan kondisi kronis adalah sangat penting. Penatalaksanan harus melibatkan kesehatan mental, memantau perkembangan anak, dan melibatkan keluarga. Pengobatan sederhana tidak cukup.

Remaja harus bekerja sama dengan tim kesehatan, percaya terhadap pengobatan yang diberikan, dan mempunyai keluarga yang mendukung dan membantu dalam rencana pengobatan. Beberapa prinsip penatalaksanaan remaja dengan kondisi kronis adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan kesehatan
Menjelaskan kepada remaja tentang perjalanan penyakitnya dan keterbatasan pengobatan. Pendidikan kesehatan harus langsung pada penderita dan keluarganya dan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.

2. Merespons terhadap emosi
Dengarkan baik-baik, berikan waktu yang cukup bagi remaja dan keluarganya untuk mengemukakan perasaannya, kekhawatirannya, dan harapannya.

3. Melibatkan keluarga
Dukungan pada keluarga dan petunjuk penatalaksanaan sangat penting. Keluarga harus dibantu agar tidak melakukan sikap yang berlebihan terhadap anak, seperti terlalu melindungi, terlalu khawatir dan memberikan perhatian berlebihan.

4. Melibatkan pasien
Bila remaja dilibatkan dalam penatalaksaan penyakitnya, maka mereka akan lebih patuh dan bertanggungjawab.

5. Melibatkan tim multidisiplin
Beberapa ahli diperlukan dalam menatalaksana remaja dengan kondisi kronis, seperti dokter, psikolog, pekerja sosial, okupasi-terapis, fisioterapis, ahli gizi, dan ahli lain yang terkait.

6. Menyediakan perawatan yang berkelanjutan
Remaja dengan kondisi kronis membutuhkan seseorang yang bisa dipercaya. Paling sedikit salah satu dari anggota tim, lebih baik dokter dari pusat kesehatan primer (seperti Puskesmas), yang membina hubungan jangka panjang dengan penderita dan keluarganya. Peran dokter disini adalah mengkoordinasi perawatan berbagai spesialis (multidisiplin), memantau tumbuh kembangnya, memberikan petunjuk yang mungkin diperlukan, dan lain sebagainya.

7. Menyediakan pelayanan rawat jalan yang komprehensif
Diperlukan pelayanan psikologikal, belajar bersosialisasi, pendidikan,
penelitian, dikatakan bahwa remaja yang mendapatkan pelayanan yang komprehensif, dapat menurunkan frekuensi rawat inap, lama dirawat, biaya di rumah sakit, dan menurunkan kemungkinan dirawat kembali.

8. Merujuk ke kelompok pendukung (kelompok sebaya atau kelompok penyakit sejenis).
Ikut dalam kelompok pendukung dapat saling tukar pengalaman dan informasi antara penderita dan keluarga lain dengan masalah yang sama.

9. Mengembangkan teknik menolong diri sendiri Pelatihan (terapi perilaku) terhadap remaja dalam teknik mengatasi stres atau rasa sakit, dapat membantu remaja mengurangi stres terhadap penyakit dan pengobatan yang diberikan.

10. Pembatasan
Bila kepatuhan atau perilaku yang menjadi masalah, remaja harus dibuat disiplin, dan tim yang merawat serta keluarganya harus setuju dan mendukung.

11. Perawatan di rumah sakit
Bila diperlukan perawatan remaja di rumah sakit, terbaik bila ditangani dalam lingkungan yang kondusif untuk kebutuhan perkembangan remaja.

Peran Tenaga medis menghadapi remaja dengan kondisi penyakit kronis


Penanganan kondisi penyakit kronis pada masa remaja terjadi masa pertumbuhan dan perubahan fisiologis yang cepat serta proses individualisasi merupakan tantangan baik bagi penderita, keluarganya, dan tim medis profesional. Setelah mendengarkan pendapat dari orangtua, konsultasi secara pribadi dengan remaja yang memiliki penyakit kronis merupakan hal yang penting. Pendekatan dengan cara tidak menghakimi akan meningkatkan kepatuhan untuk berobat.

FAKTOR DAN DAMPAK STUNTING PADA KEHIDUPAN BALITA ( BALITA PENDEK )

FAKTOR DAN DAMPAK STUNTING PADA KEHIDUPAN BALITA ( BALITA PENDEK )


 

Tujuan Millennium Development Goals pada tahun 2015 adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan dengan indikator menurunnya prevalensi dalam bentuk stunting. Stunting akanmeningkatkan angka kematian dan peningkatan angka kesakitan (Depkes RI, 2007)
Di Indonesia 23 juta balita sekitar 7,6 juta anak balita tergolong stunting (35,6%) terdiri dari 18,5% balita sangat pendek dan 17,1% balita pendek. Prevalensi balita stunting di Provinsi Bengkulu masih tinggiterutama di Kabupaten Rejang Lebong memiliki angka stunting tinggi sebesar 38,5%.(Rikesdas, 2007).Angka prevalensi ini diatas ambang batas yang disepakati secara universal, batas non public health problem yang ditolerir oleh badan kesehatan dunia (WHO) hanya20% atau seperlima dari jumlah total balita di suatu negara(Depkes RI, 2010).

a.         Pengertian Stunting

Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek.. Stunting terjadi akibat kekurangan gizi dan penyakit berulang dalam waktu lama pada masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan seorang anak(Black et al., 2008).Anak dengan stunting memiliki IQ 5-10 poin lebih rendah dibanding dengan anak yang normal(Grantham-McGregor et al., 2007).
Seorang anak dikatagorikan sangat pendek jika panjang badan menurut umur atau tinggi badan menurut umur <-3 SD, dan dikatakan pendek jika berada antara-3SD sampai dengan < -2 SD. Prevalensi stunting meningkat dengan bertambahnya usia, peningkatan terjadi dalam dua tahun pertama kehidupan(Cogill, 2003).

b.         Faktor  Penyebab  Stunting

Stunting disebabkan oleh banyak faktor baik secarafaktor langsung dan tak langsung. Faktor langsung ditentukan oleh asupan makanan, berat badan lahir dan penyakit. Sedangkan faktor tak langsung seperti faktor ekonomi, budaya, pendidikan dan pekerjaan,fasilitas pelayanan kesehatan. Faktor sosial ekonomisaling berinteraksi satu dengan yang lainnya seperti masukan zat gizi, berat badan lahir dan penyakitInfeksi pada anak (Frongillo et al., 1997).Anak-anak yangmengalami stunting disebabkan kurangnya asupan makanan dan penyakit yang berulang terutama penyakitinfeksi yang dapat meningkatkan kebutuhan metabolik serta mengurangi nafsu makan sehingga berdampak terjadi ketidaknormalan dalam bentuk tubuh pendek meskipun faktor gen dalam sel menunjukkan potensi untuk tumbuh normal (Dekker et al., 2010)

c.          Dampak stunting  pada balita

Anak-anak yang mengalami stunting lebih awal yaitu sebelum usia enam bulan, akan mengalami stunting lebih berat menjelang usia dua tahun. Stunting yang parah pada anak-anak akan terjadi defisit  jangka panjang dalam perkembangan fisik dan mental sehingga tidak   mampu untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak dengan tinggi badan normal(Frongillo et al., 1997).
Stunting pada balita merupakan faktor risiko meningkatnya angka kematian, menurunkan kemampuan kognitif dan perkembangan motorik rendah serta fungsi-fungsi tubuh yang tidak seimbang (Allen and Gillespie, 2001).penelitian Adair and Guilkey (1997)menyatakan stunting pada usia 2 tahun memiliki hubungan yang signifikan dengan rendahnya kecerdasan kognitif.Penelitian lain menunjukkan stunting pada balita berhubungan dengan keterlambatan perkembangan bahasa dan motorik halus sedangkan stunting yang terjadi pada usia 36 bulan pertama biasanya disertai dengan efek jangka panjang(Branca and Ferrari, 2002).
Selain dampak kognitif yang berkurang,anak stunting juga memiliki risiko tinggi untuk menderita penyakit kronik, seperti obesitas dan mengalami gangguan intolerans glukosa.Sebuah penelitian menunjukkan stunting berhubungan dengan oksidasi lemak dan penyimpanan lemak tubuh. Stunting dapat meningkatkan risiko kejadian hipertensi (Branca and Ferrari, 2002).
Salah satu gambar anak  stunting di Kab Rejang Lebong
 

Kenali 4 Jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali 4 Jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali 4 Jenis Sakit Kepala dan Penyebabnya Dok. Thinkstock
Jakarta - Anda mungkin pernah mengalami sakit kepala, baik yang ringan sampai nyeri yang luar biasa. Tapi tahukah Anda kalau sakit kepala sendiri memiliki beragam jenis? Tentu saja cara menghadapinya pun berbeda. Jangan sampai Anda salah mengenali sehingga sakit bertambah parah. Untuk itu, kenali jenis sakit kepala dan juga penyebabnya yang dilansir dari Health berikut ini.

1. Sakit karena Ketegangan di Kepala (Tension)
Sakit kepala jenis ini paling umum dialami. Umumnya disebabkan ketegangan otot di bagian kepala, bahu dan belakang leher. Untuk gejalanya, diawali dengan rasa sakit yang akut pada otot di area leher dan pundak. Ketegangan otot ini bisa disebabkan oleh posisi tubuh yang kurang nyaman, stres dan kelelahan.

Untuk mengatasinya, Anda bisa konsumsi obat penghilang nyeri yang dijual bebas dipasaran, tentunya dengan dosis yang dianjurkan. Atau mulailah melakukan meditasi, gerakan yoga ringan, dan banyak istirahat agar otot lebih relaks dan kendur.

2. Sakit Kepala Migrain
Sakit kepala migren sering digambarkan sebagai sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala pada satu sisi. Migrain adalah kondisi neurologis yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah karena adanya perubahan serotonin. Sakit dimulai dengan rasa nyeri yang hebat atau kepala terasa berdenyut, menjadi terganggu terhadap cahaya, bahkan bisa sampai mual atau muntah.

Sakit kepala ini bisa disebabkan karena stres, perubahan hormon, perubahan kondisi yang tidak menentu, bahkan beberapa jenis makanan juga dapat memicu terjadinya migrain. Untuk menguranginya Anda dapat mengonsumsi obat-obatan yang dijual di pasaran, atau mintalah obat-obatan dengan resep dokter jika migren sudah terasa sangat parah dan sering terjadi.

3. Sakit Kepala Sinus
Sakit kepala sinus kadang sering tertukar dengan sakit kepala migren. Sakit kepala sinus disertai dengan sinusitis (peradangan pada selaput lendir), dan membuat nyeri yang mendalam di tulang pipi, dahi, atau hidung. Segera konsultasikan dengan dokter bila sakit kepala sering terjadi, dan mintalah resep obat-obatan sinus untuk mengurangi sakitnya.

4. Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala jenis ini menyebabkan nyeri yang luar biasa dan biasanya terjadi pada pria. Gejala yang dialami berupa sakit yang luar biasa, biasanya di sekitar mata, tapi dapat merambat pada area lain di wajah, kepala, leher dan pundak, Keluar air mata secara berlebihan, Lendir atau basah pada lubang hidung, Ukuran pupil yang mengecil dan kelopak mata yang layu.

Apa saja penyebabnya? Sakit kepala cluster umumnya disebabkan karena konsumsi alkohol, atau juga sering terjadi pada perokok. Untuk mengatasinya, Anda bisa mulai mengurangi kebiasaan merokok dan minum alkohol. Jika masih sering terjadi, segera temui dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Sering Sakit Ulu Hati? Waspadai Penyakit Ini

Sering Sakit Ulu Hati? Waspadai Penyakit Ini

Sakit di bagian perut/ilustrasi
Sakit di bagian perut/ilustrasi
REPUBLIKA.CO.ID, Ketika merasakan sakit pada bagian ulu hati, orang biasanya akan menduga bahwa itu gejala sakit maag. Padahal, tak selalu sakit maag. Bisa jadi, sakit di ulu hati itu merupakan pertanda adanya batu empedu.
Menurut Kepala Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, dokter Rully MA Roesli, pada umumnya orang tidak menyadari kehadiran batu empedu ini. Gejala awalnya memang tidak spesifik. Gejala awal itu bisa berupa kembung yang tak sembuh selama bertahun-tahun.
Juga rasa sakit atau tidak enak pada ulu hati. Gejala-gejala awal ini biasanya dianggap sepele oleh si penderita. Bila gejala ini terus diabaikan, selanjutnya akan muncul gejala kuning pada kulit, mata, dan air seni seperti yang biasa terjadi pada penderita sakit lever.
Apa itu empedu? Empedu merupakan cairan berwarna kuning keemasan dengan pH sekitar 7,1-7,3 yang dihasilkan oleh sel-sel hati. Empedu dibentuk secara terus-menerus dan dialirkan dari hati ke kandung empedu. Kandung empedu sendiri berbentuk seperti buah pir kecil yang 'tersembunyi' di sebelah kanan-bawah hati.
Empedu berguna dalam pencernaan lemak serta vitamin-vitamin yang larut di dalamnya. Empedu juga mengandung pigmen empedu, kolesterol, lesitin, dan air yang perlu dikeluarkan oleh tubuh. Jadi, empedu berfungsi pula sebagai media untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh.
Bila suatu waktu, sekresi empedu terganggu (misalnya karena ada  sumbatan pada saluran empedu) tinja akan berwarna pucat. Pencernaan dan penyerapan lemak juga akan terganggu dan dapat terjadi defisiensi vitamin-vitamin yang larut di dalamnya. Bila empedu jenuh dengan kolesterol, kolesterol dapat mengendap sebagai kristal dan menyebabkan pembentukan batu empedu.
Batu empedu ternyata tidak pandang bulu. Seperti dikatakan Rully, batu empedu bisa menimpa siapa saja, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Walau begitu, hingga saat ini para ahli belum bisa memberi jawaban mengapa ada seseorang yang menderita penyakit itu, sementara ada yang tidak. Tampaknya faktor genetik berperan di sini. Karena faktor genetik itu, ada orang-orang tertentu yang saluran empedunya memang lemah sehingga mudah terjadi gangguan di situ. ''Tapi itu kemungkinan kecil, kemungkinan terbesarnya adalah kebiasaan makan''.
Karena itu, agar terhindar dari batu empedu, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat terutama makanan yang tidak mengandung lemak atau kolesterol tinggi. Jadi, kalau selama ini Anda gemar menyantap hidangan dari daging yang sarat lemak, mulailah untuk menguranginya.
Perlu Anda tahu, komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, dan sebagian kecil terbentuk dari garam kalsium. Itu mengapa, menghindari makanan berkolestrol sejak dini merupakan cara yang ampuh untuk menangkal batu empedu.
Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Selain mengasup makanan sehat, Anda juga harus cukup tidur. ''Jangan lupa pula, olahraga teratur''. Olahraga akan membantu menghilangkan lemak dalam tubuh, dan menormalkan metabolisme tubuh.
Kemudian, jika suatu kali muncul gejala awal seperti mual-mual atau rasa sakit di ulu hati, segeralah memeriksakan diri ke dokter. ''Bila perlu lakukan check-up secara keseluruhan''.