Sering Sakit Ulu Hati? Waspadai Penyakit Ini
REPUBLIKA.CO.ID, Ketika merasakan sakit pada bagian ulu hati,
orang biasanya akan menduga bahwa itu gejala sakit maag. Padahal, tak
selalu sakit maag. Bisa jadi, sakit di ulu hati itu merupakan pertanda
adanya batu empedu.
Menurut Kepala Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, dokter Rully MA Roesli, pada umumnya orang tidak menyadari kehadiran batu empedu ini. Gejala awalnya memang tidak spesifik. Gejala awal itu bisa berupa kembung yang tak sembuh selama bertahun-tahun.
Juga rasa sakit atau tidak enak pada ulu hati. Gejala-gejala awal ini biasanya dianggap sepele oleh si penderita. Bila gejala ini terus diabaikan, selanjutnya akan muncul gejala kuning pada kulit, mata, dan air seni seperti yang biasa terjadi pada penderita sakit lever.
Apa itu empedu? Empedu merupakan cairan berwarna kuning keemasan dengan pH sekitar 7,1-7,3 yang dihasilkan oleh sel-sel hati. Empedu dibentuk secara terus-menerus dan dialirkan dari hati ke kandung empedu. Kandung empedu sendiri berbentuk seperti buah pir kecil yang 'tersembunyi' di sebelah kanan-bawah hati.
Empedu berguna dalam pencernaan lemak serta vitamin-vitamin yang larut di dalamnya. Empedu juga mengandung pigmen empedu, kolesterol, lesitin, dan air yang perlu dikeluarkan oleh tubuh. Jadi, empedu berfungsi pula sebagai media untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh.
Bila suatu waktu, sekresi empedu terganggu (misalnya karena ada sumbatan pada saluran empedu) tinja akan berwarna pucat. Pencernaan dan penyerapan lemak juga akan terganggu dan dapat terjadi defisiensi vitamin-vitamin yang larut di dalamnya. Bila empedu jenuh dengan kolesterol, kolesterol dapat mengendap sebagai kristal dan menyebabkan pembentukan batu empedu.
Batu empedu ternyata tidak pandang bulu. Seperti dikatakan Rully, batu empedu bisa menimpa siapa saja, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Walau begitu, hingga saat ini para ahli belum bisa memberi jawaban mengapa ada seseorang yang menderita penyakit itu, sementara ada yang tidak. Tampaknya faktor genetik berperan di sini. Karena faktor genetik itu, ada orang-orang tertentu yang saluran empedunya memang lemah sehingga mudah terjadi gangguan di situ. ''Tapi itu kemungkinan kecil, kemungkinan terbesarnya adalah kebiasaan makan''.
Karena itu, agar terhindar dari batu empedu, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat terutama makanan yang tidak mengandung lemak atau kolesterol tinggi. Jadi, kalau selama ini Anda gemar menyantap hidangan dari daging yang sarat lemak, mulailah untuk menguranginya.
Perlu Anda tahu, komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, dan sebagian kecil terbentuk dari garam kalsium. Itu mengapa, menghindari makanan berkolestrol sejak dini merupakan cara yang ampuh untuk menangkal batu empedu.
Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Selain mengasup makanan sehat, Anda juga harus cukup tidur. ''Jangan lupa pula, olahraga teratur''. Olahraga akan membantu menghilangkan lemak dalam tubuh, dan menormalkan metabolisme tubuh.
Kemudian, jika suatu kali muncul gejala awal seperti mual-mual atau rasa sakit di ulu hati, segeralah memeriksakan diri ke dokter. ''Bila perlu lakukan check-up secara keseluruhan''.
Menurut Kepala Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung, dokter Rully MA Roesli, pada umumnya orang tidak menyadari kehadiran batu empedu ini. Gejala awalnya memang tidak spesifik. Gejala awal itu bisa berupa kembung yang tak sembuh selama bertahun-tahun.
Juga rasa sakit atau tidak enak pada ulu hati. Gejala-gejala awal ini biasanya dianggap sepele oleh si penderita. Bila gejala ini terus diabaikan, selanjutnya akan muncul gejala kuning pada kulit, mata, dan air seni seperti yang biasa terjadi pada penderita sakit lever.
Apa itu empedu? Empedu merupakan cairan berwarna kuning keemasan dengan pH sekitar 7,1-7,3 yang dihasilkan oleh sel-sel hati. Empedu dibentuk secara terus-menerus dan dialirkan dari hati ke kandung empedu. Kandung empedu sendiri berbentuk seperti buah pir kecil yang 'tersembunyi' di sebelah kanan-bawah hati.
Empedu berguna dalam pencernaan lemak serta vitamin-vitamin yang larut di dalamnya. Empedu juga mengandung pigmen empedu, kolesterol, lesitin, dan air yang perlu dikeluarkan oleh tubuh. Jadi, empedu berfungsi pula sebagai media untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh.
Bila suatu waktu, sekresi empedu terganggu (misalnya karena ada sumbatan pada saluran empedu) tinja akan berwarna pucat. Pencernaan dan penyerapan lemak juga akan terganggu dan dapat terjadi defisiensi vitamin-vitamin yang larut di dalamnya. Bila empedu jenuh dengan kolesterol, kolesterol dapat mengendap sebagai kristal dan menyebabkan pembentukan batu empedu.
Batu empedu ternyata tidak pandang bulu. Seperti dikatakan Rully, batu empedu bisa menimpa siapa saja, terutama mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Walau begitu, hingga saat ini para ahli belum bisa memberi jawaban mengapa ada seseorang yang menderita penyakit itu, sementara ada yang tidak. Tampaknya faktor genetik berperan di sini. Karena faktor genetik itu, ada orang-orang tertentu yang saluran empedunya memang lemah sehingga mudah terjadi gangguan di situ. ''Tapi itu kemungkinan kecil, kemungkinan terbesarnya adalah kebiasaan makan''.
Karena itu, agar terhindar dari batu empedu, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat terutama makanan yang tidak mengandung lemak atau kolesterol tinggi. Jadi, kalau selama ini Anda gemar menyantap hidangan dari daging yang sarat lemak, mulailah untuk menguranginya.
Perlu Anda tahu, komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, dan sebagian kecil terbentuk dari garam kalsium. Itu mengapa, menghindari makanan berkolestrol sejak dini merupakan cara yang ampuh untuk menangkal batu empedu.
Sebaliknya, perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Selain mengasup makanan sehat, Anda juga harus cukup tidur. ''Jangan lupa pula, olahraga teratur''. Olahraga akan membantu menghilangkan lemak dalam tubuh, dan menormalkan metabolisme tubuh.
Kemudian, jika suatu kali muncul gejala awal seperti mual-mual atau rasa sakit di ulu hati, segeralah memeriksakan diri ke dokter. ''Bila perlu lakukan check-up secara keseluruhan''.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar