▬▬ Sistem Saraf Pusat ▬▬▬
Pada topik sebelumnya, kalian telah mempelajari pengertian dan susunan sistem koordinasi, salah satunya adalah sistem saraf. Sistem saraf dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf pusat (sentral) dan sistem saraf tepi (perifer). Pada topik kali ini, kalian akan mempelajari tentang sistem saraf pusat. Apa itu saraf pusat? Organ apa saja yang termasuk dalam sistem saraf pusat? Apa fungsi dari sistem saraf pusat? Nah, untuk memudahkan kalian memahaminya, simaklah analogi berikut ini.
Pada saat kalian bermain gawai (smartphone), pernahkah kalian membuka beberapa aplikasi secara bersamaan? Bagaimanakah tanggapan gawai kalian pada saat itu? Gawai tentu akan dapat bekerja dan merespon perintah untuk menjalankan aplikasi yang kalian inginkan dengan sangat mudah, bukan? Hal itu dikarenakan di dalam smartphone kalian tertanam alat yang disebut dengan prosesor mulai dari mediatek, intel atom, dual core, hingga octa core. Prosesor ini berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol setiap kinerja yang ada pada smartphone, sehingga smartphone tidak bingung menanggapi sinyal yang diberikan oleh jari-jari kalian saat memainkanya. Untuk memperlancar kinerjanya, prosesor juga didukung oleh piranti yang lain seperti kapasitan RAM dan ROM (memori card).
Seperti halnya smartphone, manusia yang merupakan makhluk sempurna ciptaan Tuhan yang Maha Esa juga dibekali suatu alat yang berfungsi sebagai pengendali seluruh proses atau aktivitas manusia, yaitu sistem saraf pusat. Untuk lebih memahami tentang sistem saraf pusat, mari kita simak uraian berikut.
Sistem saraf pusat berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan tubuh dalam menerima, membaca, dan mengoordinasikan semua rangsangan atau impuls yang masuk, kemudian memproses impuls tersebut sehingga tercipta aksi akibat rangsangan yang ada. Susunan sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang merupakan organ vital pada manusia yang harus dilindungi. Berdasarkan letaknya, otak terbungkus kuat di dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Otak terletak di dalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh sebuah selaput yang disebut dengan selaputmeninges. Selaput ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu lapisan durameter (lapisan terluar yang letaknya melekat dengan tulang tengkorak), arakhnoid (lapisan tengah), dan piameter (lapisan paling dalam). Otak adalah organ kompleks yang sudah terspesialisasi fungsi dari masing-masing bagiannya. Otak terbagi menjadi tiga bagian, yaitu otak depan, otak tengah (mesenchepalon), dan otak belakang. Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus. Otak besar terdiri atas lobus oksipitalis (bagian kepala belakang dan memiliki fungsi sebagai pusat penglihatan), lobus parietalis (terletak pada bagian ubun-ubun dan berfungsi sebagai pusat pengendalian kerja kulit), lobus temporalis (terletak pada bagian pelipis dan berfungsi sebagai pusat pendengaran dan berbicara), lobus frontalis (terletak pada dahi dan berfungsi sebagai pusat pengendalian dalam berpikir). Talamus berfungsi dalam hal memilah data yang masuk serta mengategorikan data tersebut, kemudian melanjutkan informasi data tersebut kepada otak besar. Selain itu, talamus juga berfungsi untuk menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal yang lainnya. Hipotalamus berfungsi mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon. Selain itu, hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual. Otak tengah (mesenchepalon) merupakan bagian otak dengan ukuran yang paling kecil dibandingkan dengan otak depan dan belakang. Pada otak tengah terdapat saraf akulomotoris, yaitu saraf yang berhubungan dengan pusat pergerakan mata sehingga mampu mengendalikan gerakan pupil mata manusia. Otak belakang tersusun atas tiga bagian, yaitu otak kecil (cerebellum), medulla oblongata, dan pons. Otak kecil merupakan bagian sistem saraf yang mempunyai fungsi mengatur keseimbangan tubuh dan mengoordinasikan kerja otot. Pons berfungsi sebagai pengatur sistem sirkulasi sekaligus pengatur detak jantung, pernapasan, dan percernaan. Medulla oblongata atau juga disebut dengan sumsum lanjutan merupakan penghubung antara otak besar dan sumsum tulang belakang. Sumsum lanjutan ini berfungsi sebagai mengatur pernapasan, denyut jantung, dan kegiatan yang tak disadari oleh tubuh.
Susunan saraf pusat yang lain selain otak adalah sumsum tulang belakang, terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang dan menghubungkan antara sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Pada gerak normal pada manusia, sumsum tulang belakang berfungsi sebagai media perambatan rangsang dari sel sensoris menuju otak dan rangsang dari otak menuju sel motoris. Sementara pada gerak refleks, sumsum tulang belakang merupakan pusat saraf pengatur gerak tersebut.
sumber;ibu sufi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar