•●•●•●•● GINJAL ●•●•●•●•
Seperti yang telah kita ketahui, manusia memiliki berbagai macam organ di dalam tubuhnya. Organ-organ ini memiliki fungsinya masing-masing yang membentuk sistem sehingga manusia dapat melanjutkan metabolisme tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa sistem yang telah kita pelajari pada topik-topik sebelumnya seperti sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah. Pada topik ini, kita akan membahas apa yang disebut dengan sistem ekskresi.
Sistem ekskresi adalah salah satu sistem pengeluaran. Sebelum membahas sistem ekskresi, kita perlu mengenal sistem pengeluaran.
Sistem pengeluaran
2. Sekresi: pengeluaran zat yang masih diperlukan tubuh untuk proses-proses selanjutnya (hormon, ludah, dan sebagainya).
3. Defekasi: pengeluaran zat sisa dari proses pencernaan.
Jika kalian telah memahami perbedaan sistem ekskresi dengan sistem pengeluaran lainnya, mari kita bahas organ-organ dalam sistem ekskresi.
Pertama adalah ginjal. Manusia memiliki dua buah ginjal yang terletak di kanan dan kiri tulang pinggang. Ginjal kanan letaknya sedikit lebih rendah dari ginjal di sebelah kiri. Ginjal berfungsi untuk menghasilkan urine.
Struktur Ginjal ●•●•●•●•
Secara umum, struktur ginjal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.1. Korteks (kulit ginjal)
Dalam korteks terdapat sekitar satu juta nefron. Nefron ini disusun oleh badan malphigi (glomerulus dan kapsula bowman) dan tubula (tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektif). Nefron berfungsi sebagai penyaring darah dan membentuk urine.2. Medulla (sumsum ginjal)
Dalam medulla terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus proksimal dan tubulus distal.3. Pelvis (rongga ginjal)
Pelvis adalah tempat penampungan sementara urine yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter.Cara Kerja Ginjal ●•●•●•●•
Dalam fungsinya untuk membentuk urine, ginjal bekerja dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
1. Filtrasi
Darah masuk ke dalam ginjal melalui arteri renalis. Selanjutnya terjadi penyaringan air, glukosa, urea, ammonia, dan asam amino dari dalam darah. Penyaringan ini terjadi di glomerulus. Hasil dari penyaringan ini disebut urine primer dan ditampung di dalam kapsula bowman.
2. Reabsorpsi
Zat-zat yang masih berguna bagi tubuh, seperti glukosa, air, garam, dan asam amino diserap kembali di tubulus proksimal dan menghasilkan urine sekunder.
3. Augmentasi
Beberapa zat yang tidak diperlukan oleh tubuh, seperti asam urat, ion hidrogen, ammonia ditambahkan ke dalam urine sekunder. Proses ini terjadi dalam tubulus kontortus distal dan tubulus kolektif. Hasil dari proses ini sudah merupakan urine sesungguhnya yang kemudian disalurkan ke rongga ginjal. Dari rongga ginjal, urine disalurkan ke kandung kemih melalui ureter.
Zat sisa yang dikeluarkan oleh ginjal adalah urine. Urine ini sendiri mengandung:
1. air, urea, dan ammonia;
2. zat-zat yang berlebihan, misalnya kelebihan vitamin dan obat-obatan;
3. zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urine (urobilin); dan
4. garam mineral.
Fungsi Ginjal ●•●•●•●•
1. Menyaring darah
Konsumsi makanan yang kalian makan setiap hari pasti menghasilkan berbagai zat sisa, limbah serta racun atau toksin. Zat-zat tersebut akan dikeluarkan melalui ginjal agar tidak berbahaya bagi tubuh melalui proses penyaringan/ filtrasi. Bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring darah ini adalah nefron. Apabila ginjal dalam tubuh seseorang mengalami masalah, maka efek terburuk yang dapat ditimbulkan adalah kematian. Untuk melakukan hal tersebut, ginjal harus menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 2 liter zat-zat sisa dan air per harinya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa kalian mengeluarkan urin sebanyak kurang lebih 2 liter per harinya.2. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa
Ginjal juga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/ basa melalui urin.3. Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh
Ginjal akan mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yang merugikan bagi tubuh seperti urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan juga obat-obatan. Jika zat tersebut tidak dikeluarkan, maka akan terakumulasi menjadi racun yang dapat membahayakan kesehatan.4. Memproses ulang zat
Ginjal akan mengembalikan zat yang masih berguna bagi tubuh ke dalam darah. Zat tersebut berupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses pengembalian zat yang masih berguna ke dalam darah disebut reabsorpsi.5. Mengatur volume cairan dalam darah
Ginjal dapat mengontrol jumlah cairan dalam darah agar komposisinya di dalam tubuh tetap seimbang. Tanpa adanya kontrol dari ginjal, tubuh akan menjadi kering karena kekurangan cairan darah atau sebaliknya.6. Mengatur keseimbangan kandungan kimia dalam darah
Salah satu contohnya yaitu mengatur kadar garam di dalam darah.7. Mengendalikan kadar gula dalam darah
Ginjal memiliki peran penting dalam mengatur kelebihan atau kekurangan gula dalam darah, yaitu menggunakan hormon insulin dan adrenalin. Hormon insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah saat kadar gula dalam darah berlebih, sedangkan hormon adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah saat kadar gula di dalam darah tidak mencukupi.8. Penghasil zat dan hormon
Ginjal merupakan penghasil zat atau hormon tertentu seperti eritropoietin, kalsitriol, dan renin. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal adalah hormon eritroprotein atau yang disingkat dengan EPO. Hormon ini berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah di dalam sumsum tulang. Renin berfungsi untuk mengatur tekanan darah di dalam tubuh, sementara kalsitriol berfungsi untuk membentuk vitamin D, menjaga keseimbangan kimia di dalam tubuh, serta untuk mempertahankan kalsium di dalam tulang yang ada di dalam tubuh.9. Menjaga tekanan osmosis
Tekanan osmosis dijaga dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam di dalam tubuh.10. Menjaga kadar pH darah
Ginjal juga berfungsi untuk menjaga kadar pH darah agar tidak terlalu asam. Ginjal dapat mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8."sumber;ibu Sufi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar